Tresnasari bergidik sendiri. Rasa dingin menggigit menyebabkan bulu kuduknya meremang demikian hebat.
"Aneh," bisiknya. "Aku benar-benar masih hidup...."
Dicobanya bangkit. Baru saja dia berusaha menggerakkan tubuh lebih jauh, mulutnya mengeluh. Tulang pangkal lengan di bahunya terasa demikian sakit. Pasti ada yang patah. Sambil mendekap bahu yang direjam nyeri, Tresnasari meneruskan niat. Sebelum dia benar-benar berdiri, dia dikejutkan oleh sesuatu selama ini ditumpanginya.
"Apa ini?" tanyanya heran, mengurungkan niat untuk bangkit.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar