"Kalau kau ingin tetap memiliki nyawamu, serahkan peti itu kepadaku! Tentu di dalamnya berisi emas atau perhiasan berharga yang kau curi dari orang-orang Kumpeni Belanda! Cepat!!" teriak laki-laki itu dengan keras. Suaranya membuat unggas-unggas dalam hutan itu terbang ketakutan.
Si Gila memasang kuda-kudanya dengan sigap menjaga kalau-kalau ada serangan mendadak yang ditujukan kepadanya. Merasa orang itu bermaksud merampas peti yang disayanginya, maka Si Gila segera menaruh peti kayu itu di bawah pohon dan ia mencabut pedangnya membuka jurus untuk meladeni laki-laki bertampang angker itu.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar