Romadhon Karim
Mohon maaf untuk sobat Abu Keisel.


Mulai 1 Romadhon sampai 10 Syawal, Blog Duniaabukeisel akan rehat dulu.


Insya ALLAH mulai 11 Syawal, posting terbaru akan mulai rutin lagi.





Pendekar Slebor - 25
"Kenapa aku, Andika?" tanya gadis itu sambil memegangi kepalanya. Sedikit pusing.
Kening Andika berkerut, mendengar nada pertanyaan lembut yang dilontarkan Sari. Heran! Rupanya dia bisa juga bersikap lembut. Kalau begitu, apakah Sari harus dibuat pingsan dulu setiap kali ingin melihatnya bersikap lembut?
"Yang jelas, ini gara-gara kau bandel!" sahut Andika. "Makanya, jangan suka meninju kening yang tuaan. Beginilah akibatnya!"
Sari teringat kalau sebelumnya bercanda dengan Andika tadi. Meninju kening Andika dan berlari, karena pemuda itu mengejarnya. Tetapi, oh! Mengapa tahu-tahu tubuhnya terjatuh dan terguling begitu saja? Padahal dia yakin, kakinya tidak tersandung sesuatu.

Unduh
Pendekar Mabuk - 42
Suto Sinting hanya tersenyum ketika Bulan Sekuntum menantangnya menggunakan jurus 'Sembur Siluman'.
"Kau ini memang keras kepala. Sudah kubuktikan dengan berbagai ceritaku tapi masih sangsi dengan kebenaranku," kata Suto bersikap malas-malasan.
"Demi membuktikan kebenaranmu, kau harus sanggup melakukan hal itu. Jika kau beralasan macam-macam, aku terpaksa menyerangmu karena kau telah menipuku! Aku paling benci dengan lelaki yang suka menipu. Karena lelaki begitu akan menjadi pengkhianat bagi kaum wanita, terutama bagi istrinya sendiri."

Unduh
Naga Geni - 10
Mahesa Wulung terperanjat oleh suara ini. Juga si tua Tawau yang merasa sebagai tuan rumah bagi tamu-tamunya yakni Mahesa Wulung serombongan itu haruslah bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
— Hei, tunjukkan mukamu lebih dulu! Siapa engkau, hah? — teriak Tawau dengan marahnya.
— Hah, ha, ha, ha, ha. Kalian sudah terkepung, para sobat! Dan ketahuilah bahwa aku cuma berurusan dengan orang yang bernama Mahesa Wulung dan biarkan aku membuat perhitungan dengan dia! — terdengar suara dari atas pohon.

Unduh
Siluman Ular Putih - 3
Baik Bayangan Malaikat, Elang Setan, maupun Lelaki Berkumis Kucing seketika tersentak kaget. Entah mengapa begitu balas memandang sepasang mata Kelelawar Hutan yang mencorong aneh, mendadak saja sekujur tubuh mereka jadi gemetar. Tulang-tulang terasa dilolosi satu persatu oleh kekuatan aneh yang tersembunyi di batik sepasang mata mencorong milik Kelelawar Hutan. Menyadari hal itu, bukan main kagetnya ketiga orang yang ditatap. Seketika itu juga wajah mereka pucat pasi dengan kedua bola mata membelalak liar. Malah tubuh Elang Setan dan Bayangan Malaikat mulai limbung dan terduduk di lantai. Hanya Lelaki Berkumis Kucing sajalah yang masih bertahan.

Unduh
Joko Sableng - 18
Tangan kiri murid Pendeta Sinting bergerak memukul ke depan. Tampak serat-serat biru laksana benang terang melesat ke depan menyongsong dua sinar hitam.
Serat-serat biru cepat membungkus dua sinar hitam. Kejap lain serat-serat biru ambyar dan sinar hitam bertabur ke udara. Pada saat yang sama terdengar debuman keras.
Tubuh Pendekar 131 terpental satu tombak. Untung di belakangnya menghadang batu cadas putih, hingga sosoknya tertahan. Paras mukanya kali ini pucat pasi. Mulutnya terbuka megap-megap atur napasnya yang seolah tersumbat. Sekujur tubuhnya laksana dipanggang, hingga pakaiannya tampak basah kuyup. Sosoknya bergetar keras.

Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 58. Darah Seratus Bayi
"Kenapa kau ke sini, Kinanti?" tegur Ki Jumpana.
"Kudengar, dia muncul lagi. Benar, Ayah...?" tanya Kinanti masih dengan napas agak tersengal.
"Benar," Ki Ampal yang menyahuti.
"Lalu, ke mana Kakang Widura?" tanya Kinanti lagi.
"Mengejar ke dalam hutan, bersama Jambala dan Sentaka," sahut Ki Jumpana memberi tahu.
"Ayah membiarkan saja...?"
Tersirat kecemasan di wajah gadis ini. Ki Jumpana tersenyum, lalu menghampiri anak gadisnya ini dan mengajaknya melangkah. Laki-laki setengah baya itu melingkarkan tangannya di pundak Kinanti.

Unduh
Pendekar Pedang Siluman Darah - 4
Bah Jenar dan Nyi Sarpa Rukinten terlelap kecapaian dengan napas dan keringat mengalir deras dari tubuh mereka.
Ke manakah larinya mayat dalam bungkusan kain kafan itu? Yang tiba-tiba saja terbang melesat meninggalkan goa yang menjadi tempatnya selama sepuluh tahun.
Longlongan anjing liar terus menggema, bagaikan sebuah lolongan kengerian. Bersamaan dengan itu di angkasa tampak seberkas warna putih terbang berputar-putar sesaat di atas goa. Lalu setelah merasa puas. Mayat itupun seketika melesat dengan cepatnya.

Unduh
Gento Guyon - 7
Dalam keadaan gugup karena belum hilang rasa kejutnya Patira Seta berusaha berkelit menghindari tebasan senjata sedapat yang dia mampu lakukan. Tapi sayangnya secepat dan sehebat apapun gerakan menghindar yang dilakukannya ternyata sambaran sinar putih itu datangnya lebih cepat dari yang dia perhitungkan. Tak ampun lagi sinar itupun menyambar putus batang leher Patira Seta. Kepalanya jatuh bergedebukan, menggelinding dan berhenti di legukan tanah yang tergenang air. Darah menyebur dari batang leher yang telah kehilangan kepala itu. Tubuh tanpa kepala oleng, limbung lalu tersungkur. Darah menggenang, tubuh tanpa kepala berkelojotan kemudian diam untuk selamanya.

Unduh
Dewi Sri Tanjung - 8. Perjalanan Yang Berbahaya
“Ohhh... kau terlalu terburu nafsu. Kakang... dia adalah murid kakekku. Dia adik seperguruanku sendiri, namanya Mahisa Singkir. Dia menyertai perjalananku mencari kau atas permintaanku. Agar selama dalam perjalanan tidak ada orang yang berani mengganggu. Kakang, sungguh mati dia seorang baik. Dia berkorban demi kepentinganku, maka seharusnya pula kita mengucapkan terima kasih atas bantuannya.”
Warigagung terbelalak kaget, kemudian katanya, “Aduh, maafkanlah aku. Mari sekarang aku lepas dari ikatan ini.”

Unduh
Boma Gendenk - 5. Topan Di Borobudur
"Pak, saya tidak dusta...." Sumitro Danurejo angkat tangan kirinya, memberi isyarat agar sang istri menghentikan ucapannya. Lalu dengan suara perlahan lelaki ini berkata. "Barusan aku juga mengalami satu keanehan. Aku mendengar suara Boma, katanya mau menolong pekerjaanku. Aku suruh dia membawa kaos yang sudah disablon ke dalam. Ke ruang tamu. Lalu kaos-kaos itu seperti melayang di udara. Aku ikuti. Ternyata kaos itu sudah berada di atas kursi ruang tamu. Anehnya aku sama sekali tidak melihat Boma."

Unduh
Roro Centil - 5
"Janganlah kau banyak bergerak dulu, adik..! Kau baru saja mengalami goncangan pada jantungmu. Beristirahatlah dulu. Sebentar aku akan bawakan kau bubur nasi yang hangat. Kau makanlah nanti. Baru kita bercakap-cakap..!" Sumirah pandang wajah orang dihadapannya itu dengan tatapan penuh rasa terima-kasih.
"Kakakkah yang telah menolongku...?" Berkata si gadis dengan suara lemah. Si wanita itu menatapnya sambil anggukan kepalanya.
"Te... terima kasih atas pertolonganmu kak..." Ucapnya dengan memaksa bibirnya untuk tersenyum. Wanita itu anggukkan kepalanya sambil membalas dengan senyuman manis.

Unduh
Walet Emas - 4
“Ranti! Berlindunglah,” seru Pusparini. Matanya segera menyapu keadaan di sekelilingnya. Untung ada bulan sepotong di langit. Dengan penerangan cahaya bulan, Pusparini dapat mengetahui keadaan sekitarnya. Dia berada di tengah bulak dengan beberapa pohon menjulang tinggi. Pandangan matanya sempat menangkap beberapa sosok tubuh muncul dari alang-alang setinggi pusar, Mereka langsung menyerbu ke arahnya.
Pusparini tak tinggal diam. Siapa pun mereka, niatnya telah diketahui. Itu sebabnya dia tak ambil resiko untuk mengulur waktu menghadapi lawan. Dengan spontan dia mencabut pedangnya.

Unduh
Pendekar Mabuk - 40
"Nah, begitu! Mabuk dulu!" lalu mereka tepuk tangan bersama. Suto Sinting jadi semakin tak enak hati. Ia ingin jelaskan bahwa sekalipun ia minum tuak satu tabung penuh dihabiskan, ia tidak akan mabuk, karena tuak baginya bukan alat untuk mabuk namun obat untuk kesehatan badannya. Kesempatan untuk menjelaskan hal itu tak ada, sebab Karto Dupak sudah mulai bicara dengan nada geram.
"Kalau kau bisa unggul melawanku, aku akan mundur dari pinanganku. Tapi kalau aku unggul melawanmu, aku akan tetap melamar Muria Wardani. Kau mati atau cacat, tak boleh menghalangi lamaranku lagi!"
"Muria Wardani itu siapa? Jelaskan dulu, Karto Dupak!"
"Banyak omong kau! Tentukan saja siapa yang mati. Beres!"

Unduh
Pendekar Slebor - 23
Akal licik dan tipu muslihat pun tak terelakkan lagi, ketika kaum rimba persilatan dengan segala cara berusaha memperebutkan sebuah cincin yang tersimpan
dalam mayat Ki Seta! Ada yang ingin memilikinya, tapi ada juga yang berniat memusnah kannya karena khawatir akan jadi momok bagi rimba persilatan! Seberapa hebatnyakah cincin itu, sampai untuk mendapatkannya saja kaum rimba persilatan
harus berlumurkan darah? Dan bagaimana Pendekar Slebor bisa menyelamatkan cincin itu, jika nasibnya sendiri berada di ujung tanduk karena dikhianati oleh Tridarma, yang ternyata sekutu
dari Manusia Pemuja Bulan! Lalu, siapa yang bakal mendapatkan cincin yang kabarnya mampu membuat pemiliknya kebal dan tak terkalahkan itu?

Unduh
Suro Bodong - 7
"Itu pengertian dangkal, Ki Demang." Suro mendekati Demang Sabrangdalu. "Kalau Puspasari mati, mereka akan bersemangat membalas kematian itu. Kita belum tahu, seberapa kekuatan lawan, tetapi yang jelas, pasti akan ada balasan yang menggunakan kekuatan lebih dari yang sudah. Tetapi kalau Puspasari bertekuk lutut, hidup dalam kekalahan yang diakuinya, maka ia akan menjadi abdi kita yang tak akan berani berkutik lagi. Satu perintah dari dia untuk tunduk kepada kita, maka yang lainnya pun akan ikut tunduk kepada kita. Tetapi, kalau Puspasari mati, itu adalah perintah untuk menyerbu kita! Paham?!"

Unduh
Mahesa Kelud - 1. Delapan Surat Kematian
Embah Jagatnata komat-kamitkan mulut-nya seketika lalu meneruskan: "Mulai detik kau turun gunung, kau harus ganti nama. Kepada siapa pun sekali-kali tak boleh kau beritahu bahwa namamu sebenarnya adalah Panji Ireng. Kau dengar?!"
"Dengar Embah. Nama apa yang harus saya pakai?"
"Mahesa Kelud."
"Mahesa Kelud...?"

Unduh
Pendekar Naga Putih - 22
"Hhh..., aku harus mencari tahu, apa yang telah menyebabkan aku melakukan perbuatan memalukan itu. Satu-satunya orang yang harus kucurigai hanyalah Kuncara. Ya! Pasti dia mengetahui semua ini. Bahkan bukan tidak mungkin kalau semua ini adalah rencana nya yang diatur bersama wanita iblis itu. Hm.... Awas kau, Kuncara! Tunggulah pembalasanku...!" geram Panggali sambil mengepalkan tinjunya kuat-kuat.

Unduh
Pendekar Blo'on - 6
Undangan merah disebar oleh Diraja Penghulu Iblis. Untuk memilih calon pendamping putrinya Maya Swari. Ular kayangan berkhasiat milik dua tokoh angkatan tua dicuri dari telaga Sider. Prisma Kristal Pertama raib dari Goa Darah. Padahal itu kunci satu-satunya untuk mengamankan Manusia Merah titisan Raja Jin yang di penjara di bawah Goa Darah selama satu abad lebih.
Suro Blondo terjebak! Disaat ahli sihir Datuk Alang Sitepu hadir disitu. Jika semua tokoh sakti telah berkumpul di puncak Pangrangko, apakah yang bakal terjadi? Ada muslihat apa di balik undangan itu? Mampukah Pendekar Blo'on menghadapi persoalan yang sangat besar ini? Dapatkah ia terlepas dari pengaruh Maya Swari?

Unduh
Pendekar Bayangan Sukma - 5
Secara perlahan perguruan Topeng Hitam pimpinan Paksi Uludara yang beralih pada Madewa Gumilang semakin menjulang namanya. Hal ini membuat banyak perguruan-perguruan silat lainnya menjadi iri. Salah satunya adalah Perguruan Cakar Naga.
"Kita hancurkan perguruan Topeng Hitam, sekaligus kita bunuh Madewa Gumilang!" kata Resi Sendaring dengan nafsu membunuh yang berapi-api.
Mulailah teror demi teror terjadi di Perguruan Topeng Hitam. Hingga munculnya seorang Kakek Sakti dari Gunung Muria yang turun gunung untuk mencari muridnya yang durhaka dan Keris Naga Merah miliknya yang dicuri muridnya.
Siapakah musuh dalam selimut di perguruan Topeng Hitam? Siapakah Kakek Sakti dari Gunung Muria itu sesungguhnya? Dapatkah dia menemukan murid durhakanya?

Unduh
Jaka Sembung - 2
"Kalau kau ingin tetap memiliki nyawamu, serahkan peti itu kepadaku! Tentu di dalamnya berisi emas atau perhiasan berharga yang kau curi dari orang-orang Kumpeni Belanda! Cepat!!" teriak laki-laki itu dengan keras. Suaranya membuat unggas-unggas dalam hutan itu terbang ketakutan.
Si Gila memasang kuda-kudanya dengan sigap menjaga kalau-kalau ada serangan mendadak yang ditujukan kepadanya. Merasa orang itu bermaksud merampas peti yang disayanginya, maka Si Gila segera menaruh peti kayu itu di bawah pohon dan ia mencabut pedangnya membuka jurus untuk meladeni laki-laki bertampang angker itu.

Unduh
Pendekar Hina kelana - 11
Ujung selendang itu melecut tepat di wajah si tinggi berewokan, laki-laki bertampang sadis ini pun menjerit, wajahnya hancur. Tidak kepalang tanggung lagi. Si gadis kirimkan satu pukulan lagi. Pedang di tangan orang itu terpental. Suara raungan kembali terdengar. Bersamaan dengan itu tubuh laki-laki itu terlempar. Tubuhnya menabrak dinding warung yang terbuat dari anyaman lepas. Dinding tersebut hancur berantakan manakala tubuh si laki-laki berewokan menabraknya. Begitu tubuh si berewok terjengkang di luar warung. Sekejap salah seorang dari tiga begal itu menggeliat-geliat. Wajahnya yang hancur, dan dadanya yang remuk dilanda senjata lawannya terus mengalirkan darah kental. Kemudian setelah berkejat-kejat. Laki-laki berewokan itu pun meregang ajal, selanjutnya dia diam untuk selamanya.

Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 56. Pembunuh Misterius
"Mereka seperti ketakutan melihat kita, Kakang," kata gadis berbaju biru itu, perlahan.
"Aku merasa ada sesuatu yang ganjil di sini," balas pemuda berbaju rompi putih itu agak bergumam, seakan bicara pada diri sendiri.
“Tidak ada satu rumah pun yang terbuka pintunya."
"Kau tahu nama desa ini, Pandan?" tanya pemuda berbaju rompi putih itu.
Yang ditanya tidak segera menjawab. Gadis itu memang Pandan Wangi, yang dikenal berjuluk si Kipas Maut. Sedangkan pemuda berbaju rompi putih itu jelas Rangga. Di kalangan rimba persilatan, dia dikenal dengan julukan Pendekar Rajawali Sakti.

Unduh
Pendekar Cambuk Naga - 4
"Kalau kau melawanku tanpa pedang itu, kau akan kalah. Aku punya ilmu silat lebih tinggi dari kamu. Kau bisa mempelajari ilmu itu, kalau kau mau bertarumg denganku memakai pedangmu. Kuajarkan dulu semua ilmuku, dan kalau sudah habis, baru kita bertarung. Kujamin kau pasti menang...."
"Jadi apa kemauan Kakek sebenarnya?"
"Mati...! Bagiku mati itu indah!"
Pendekar Pusar Bumi, atau Lanangseta masih belum bisa memahami apa sebenarnya keinginan kakek tua itu. Si Tongkat Besi. bersikeras mendesak Domas Lanangseta untuk membunuhnya memakai Pedang Wisa Kobra, tetapi Lanangseta tidak mau melakukan hal itu. Ada pekerjaan lain yang lebih penting yang harus dilakukan, yaitu menghancurkan Tebing Neraka, dan mencari bunga teratai Goa Malaikat. Itulah mas kawin buat Kirana Sari.
Tetapi orang-orang Tebing Neraka bukan orang-orang kacangan yang mudah dirobohkan.

Unduh
Dewa Arak - 61. Raja Iblis Tanpa Tanding
Cit, cit, cit!
Bunyi berdecit nyaring seperti puluhan ekor tikus mencicit, terdengar bersamaan dengan meluncurnya serangan Raja Iblis Tanpa Tanding.
Dewa Arak pun segera menarik tubuhnya ke belakang, sehingga serangan itu mengenai tempat kosong.
Bagaimanakah Dewa Arak harus menghadapi Raja Iblis Tanpa Tanding ini? Sebab, tokoh ini memiliki imu yang sangat tinggi! Empat datuk setat dunia persilatan pun telah ditundukkan raja iblis itu!
Masalah apakah yang membuat Dewa Arak terlibat dengan Raja Iblis Tanpa Tanding?! Mengapa Raja Iblis Tanpa Tanding pun mengejar-ngejar Singa Hitam Tangan Sepuluh?!

Unduh
Roro Centil - 4
"Haiii! Jangan lari...!" Dan terlihatlah oleh Roro sesosok bayangan yang berkelebat cepat melarikan diri. Kembali ia enjot tubuh untuk melompat cepat, mengejar sosok tubuh itu yang hanya terlihat bentuk tubuhnya, yang keseluruhannya hitam. Kini diatas perbukitan Kapur itu tampak dua sosok bayangan berkelebatan, seperti tengah main kejar-kejaran. Roro Centil dengan hati penasaran terus mengejar sosok tubuh hitam itu. Ia sudah menduga kalau orang itu adalah salah seorang komplotan Siluman Hitam. Gerakan larinya memang benar-benar mirip siluman. Sebentar kelihatan, sebentar hilang. Juga karena berkelebatannya bayangan tubuh itu selalu membelok ke kiri atau ke kanan... yang kadang-kadang memutar, membuat Roro susah untuk mengejarnya.

Unduh
Satria Gendeng - 3
Tresnasari bergidik sendiri. Rasa dingin menggigit menyebabkan bulu kuduknya meremang demikian hebat.
"Aneh," bisiknya. "Aku benar-benar masih hidup...."
Dicobanya bangkit. Baru saja dia berusaha menggerakkan tubuh lebih jauh, mulutnya mengeluh. Tulang pangkal lengan di bahunya terasa demikian sakit. Pasti ada yang patah. Sambil mendekap bahu yang direjam nyeri, Tresnasari meneruskan niat. Sebelum dia benar-benar berdiri, dia dikejutkan oleh sesuatu selama ini ditumpanginya.
"Apa ini?" tanyanya heran, mengurungkan niat untuk bangkit.

Unduh
Joko Sableng - 16
"Malaikat Penggali Kubur...," desis Lumba-lumba seraya tetap mendongak. "Tidak disangka sama sekali kalau pemuda itu yang akhirnya mendapatkan Kitab Hitam.... Kurasa ucapan Iblis Rangkap Jiwa dan Ratu Pemikat tidak dusta! Tapi bagaimana pemuda itu tahu seluk beluk kitab itu...? Ah. Itu sudah terjadi! Tak ada gunanya dipikirkan lagi! Yang masih menjadi tanda tanya, bagaimana Ratu Pemikat, Iblis Rangkap Jiwa, dan nenek yang sebutkan diri Ni Luh Padmi bisa bergabung jadi satu?! Lalu ucapan Ni Luh Padmi tentang undangannya ke Kedung Ombo pada purnama depan. Ada apa sebenarnya ini?! Undangan itu tentu bukan main-main! Sebenarnya aku hendak menanyakan perihal undangan itu pada Gendeng Panuntun. Tapi kakek itu rupanya sedang tidak mau ditanyai!

Unduh
Pendekar Naga Putih - 21
Gusti Prabu Arya Winata, murka bukan main! Tongkat Pualam Putih yang merupakan pusaka keramat lambang kebesaran Kerajaan Cadas Putih, lenyap dicuri dari gedung istana! Ki Sempala yang bertugas menjaga tempat penyimpanan pusaka-pusaka kerajaan, juga hilang tanpa jejak! Ke manakah perginya Ki Sempala?
Benarkah dia yang mencuri pusaka kerajaan? Lalu, apa sebenarnya keistimewaan Tongkat Pualam Putih itu? Dan bagaimana tindakan Pendekar Naga Putih dalam mengatasi hal ini?

Unduh
Naga Geni - 9
Si penyerang ini bertubuh tegap mengenakan baju putih dan bercelana pendek hitam. Wajahnya tampak kepucatan, seperti orang yang tak pernah tidur. Kumis dan jenggotnya tumbuh menjadi satu sangat lebatnya, sedang ikat kepalanya berwarna biru tua.
Mahesa Wulung tak bermaksud melawan dengan sungguh-sungguh, sebab ia ingin mengetahui sebab-sebab kematian dari awak perahu ini. Maka ia cuma meloncat ke sana, melompat kemari menghindari tebasan pedang si penyerang yang sangat ganas dan penasaran. Sekali-sekali Mahesa Wulung menangkis dan menghantamkan pedangnya, sekadar dilakukan agar ia tidak terlalu terdesak benar-benar oleh serangan-serangan lawannya.

Unduh
Raja Petir - 4
"Junjungan kami ingin melamarmu, Dewi," ujar utusan Raksasa Tangan Hitam.
Dewi Intan Baiduri tercenung sesaat. Gadis itu sangat terkejut akan lamaran yang mendadak ini. Apalagi lamaran itu datang dari seorang tokoh sesat.
Ternyata, kejelitaan Dewi Intan Baiduri menjadi perhatian tokoh-tokoh persilatan golongan hitam. Termasuk Sepasang Pangeran Kelabang, Kuda Liar, dan juga si Raksasa Tangan Hitam yang datang melamar.
Lalu, siapakah seorang pengemis yang setiap hari duduk di bawah pohon di depan kediaman Dewi Intan Baiduri? Apakah sang pengemis itu juga mengharapkan cinta Dewi Intan Baiduri? Ah, ternyata Asmara Sang Pengemis menjadi pelik ketika harus berhadapan dengan tokoh-tokoh sesat itu!

Unduh
Pendekar Kelana Sakti - 2
"Serasi juga kepala Elang perak ini dengan tali hitam.. Kalau aku mengenakannya pasti akan lebih cocok.... Lebih cocok disebut pengelana daripada sebelumnya. Kupakai saja kalung ini. Pemiliknya pun sudah mati."
Dia betul-betul mengenakan kalung itu di lehernya.

Unduh