Mahesa Wulung terperanjat oleh suara ini. Juga si tua Tawau yang merasa sebagai tuan rumah bagi tamu-tamunya yakni Mahesa Wulung serombongan itu haruslah bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
— Hei, tunjukkan mukamu lebih dulu! Siapa engkau, hah? — teriak Tawau dengan marahnya.
— Hah, ha, ha, ha, ha. Kalian sudah terkepung, para sobat! Dan ketahuilah bahwa aku cuma berurusan dengan orang yang bernama Mahesa Wulung dan biarkan aku membuat perhitungan dengan dia! — terdengar suara dari atas pohon.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar