Marhaban Ya Romadhon
Marilah Ramadhan ini kita jadikan kawah candradimuka sebagai sebuah sarana dan tempat untuk menempa diri. Tidak tanggung-tanggung kita ini dididik langsung dari sang Maha Pencipta karena puasa itu untuk-Nya dan Allah sendiri yang akan membalasnya. Mudah-mudahan kita dapat menjadi “murid” yang berhasil dan lulus dengan baik menjadi seorang muttaqin yang sejati. Amin. Hanya Allah yang mengetahui segala kebenaran


Mohon maaf untuk sobat semua.
Mulai 1 Romadhon sampai 11 Syawal, Blog Duniaabukeisel akan rehat dulu.
Insya ALLAH mulai 12 Syawal, posting terbaru akan mulai rutin lagi.


Syahrul Mubarok
Pendekar Hina Kelana - 22
"Gila! Meskipun aku masih mampu menguasai diri, tapi sampai di manakah daya tahanku. Sekarang ini saja aku mulai merasakan ada hawa aneh yang secara terus menerus menguasai jiwaku. Dan mungkin, gadis ini mengalami kejadian yang lebih hebat lagi dariku. Sebaiknya ku kerahkan hawa murni untuk membuyarkan pengaruh iblis yang telah merasuki jiwaku ini...!" Batin pemuda itu. Kemudian secara perlahan pemuda itu mulai mengerahkan tenaga dalamnya untuk membuyarkan pengaruh aneh yang sedang menguasai jiwanya. Namun setelah berulangkali dia mencoba, usahanya itu tidak juga mendatangkan hasil. "Celaka! Apa yang telah terjadi dengan diriku?" Dalam keadaan kebingungan akibat pengaruh aneh itu. Tiba-tiba Andini dengan suaranya yang lirih dan hampir-hampir tak terdengar berkata kembali.

Unduh
Roro Centil - 14
"Hihi... Pesanggrahan kosong ini adalah bagianku! Tampak wanita ini bentangkan lengannya. Tubuhnya terlihat bergetar. Hebat! sepasang lengannya sekejap saja telah menjadi merah bagaikan bara api.
WHUS! WHUSS...! Dua kali lengannya bergerak, api segera berkobar di dalam ruangan. Tubuhnya lalu berkelebatan ke setiap ruangan. Dan lengannya selalu bergerak untuk keluarkan api membakar di setiap tempat. Hingga sekejap kemudian api telah berkobar membakar pesanggrahan di segala penjuru. Tentu saja hal itu membuat beberapa murid penjaga Pesanggrahan tersentak kaget. Segera sudah berteriak-teriak dan lari dengan panik. "Celaka...! Ah, tolooong...! toloong...! kebakaraaan! kebakaraan!" Teriakan-teriakan-teriakan para penjaga pesanggrahan itu tiba-tiba terhenti, ketika sesosok tubuh melompat dari dalam ruangan, seraya perdengarkan suara tertawa mengikik.

Unduh
Pendekar Gila - 22
"Kau... kau benar-benar iblis, Sugali! Kelak muka mu. akan hancur oleh Pendekar Gila, tetapi kau tak akan mati! Tubuhmu hanya akan mati oleh...!" seru Ki Pramanu sambil menahan sekarat. Pedang Dewa Naga telah menembus tubuhnya.
Sugali tak menghiraukan kutukan gurunya. Pemuda itu menjadi gelap mata terhadap gurunya sendiri, karena tidak mau membelanya. Dengan bantuan Datuk Raja Karang, Sugali tetap mencari Pendekar Gila untuk menuntut balas kematian kedua orangtuanya.
Mampukah Sugali menghindari Kutukan Berdarah dari gurunya? Lalu, bagaimana perasaan Mei Lie dan Pendekar Gila, setelah melihat Datuk Raja Karang turut campur dalam urusan ini? Dan, hanya dengan apa Sugali bisa meninggal?

Unduh
Raja Petir - 12
"Raja Petir! Jangan coba-coba mencari urusan dengan Pendeta Kembar!" hardik Jatnika lantang.
"Di antara kita memang tidak mempunyai urusan pribadi, Pendeta Kembar. Tetapi, Kitab Gelang-Gelang Emas yang kau curi dari Perguruan Gelang Emas membuat kita harus berurusan!" bantah Jaka tenang.
"Kitab itu sudah tidak ada di tanganku. Kalau kau ingin merebutnya, silakan berhadapan dengan Panglima Naga Hitam!" tantang Garnika.
Siapakah tokoh Panglima Naga Hitam yang disebut-sebut? Benarkah Pendeta Kembar berdiri di belakang tokoh maha sakti itu? Dan mengapa di dada Pendeta Kembar kini terdapat sebuah rajahan, yang bergambar seekor ular naga hitam yang tengah meliuk? Apakah sebenarnya tujuan Rajahan Naga Hitam itu?


Unduh
Pendekar Kembar - 12
"Untuk apa mereka menjual gadis-gadis itu ke Bukit Maut?" tanya Raka. "Entahlah. Tapi kurasa yang dibutuhkan oleh penguasa Bukit Maut itu adalah keperawanan seorang gadis." "Siapa penguasa Bukit Maut itu?!" "Darah Kula!" jawab si gadis agak keras dan membuat orang-orang di sekitarnya menghentikan gerakan. Semua menatap Bunga Dewi. "Hati-hati menyebut nama itu, Nona," kata Ki Semekta yang tampak ketakutan.

Unduh
Naga Geni - 20
Mula-mula sekali mereka merasa asing dengan benda-benda bulat tersebut, namun ketika lebih dekat lagi, barulah mereka tahu bahwa benda-benda bulat tadi adalah sarang-sarang lebah! Seketika dada Ngurah Jelantik berdebar-debar keras, sebab sesungguhnya ia telah mengenal kehebatan lebah-lebah putih piaraan si kakek dan cucu gadisnya. Apabila mereka berlima telah tiba di halaman pondok Ki Tutur, terdengarlah bunyi bergetar dan berdengung dari arah pohon-pohon, di mana bergantungan sarang-sarang lebah putih.
“Ehh, jadi, di sinilah lebah itu berdiam?!” ujar Ngurah Jelantik dengan takjubnya.
“Betul, Angger. Di sinilah mereka tinggal dan aku ternakkan,” sahut Ki Tutur. “Dari lebah-lebah itu kami memperoleh madu dan bisa yang sangat berguna bagi ilmu pengobatan. Sedang mereka, mendapat makan dari madu bunga-bungaan.” Begitu Ki Tutur berkata menjelaskan tentang lebah-lebah putih piaraannya.

Unduh
Pendekar Bodoh - 8
Sabit Maut tahu kehebatan senjata di tangan Seno. Dia tarik senjata sabit bergagang panjangnya. Namun, walau senjata itu dapat diselamatkan, tubuh si kakek tetap saja terhempas oleh gelombang angin pukulan yang tercipta dari kibasan Tongkat Dewa Badai!
"Wuahhh...!"
Brukkkk...!
Diiringi pekik panjang, tubuh Sabit Maut jatuh terbanting tepat di sebelah kanan Cangkul Sakti yang masih duduk mengelus-elus punggung. Sementara Sabit Maut mengaduh-aduh kesakitan, Cangkul Sakti tampak terlongong bengong.
Kakek pendek gemuk itu sangat terkejut bercampur heran. Dia dan saudara seperguruannya adalah dua tokoh tua yang telah punya nama besar di rimba persilatan. Tapi, kenapa menghadapi seorang pemuda yang tampak masih bau kencur saja, mereka mudah sekali dirobohkan?

Unduh
Pendekar Kelana Sakti - 10
"Menurutku, kau tak perlu ikut campur urusan kami, Wintara. Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas penyelamatanmu terhadap tiga putra kami. Biarlah urusan ini menjadi persoalan Perguruan Tapak Angin." kata Ni Tambun Tambak.
"Betul, Wintara. Bukan aku meremehkanmu. Tapi kami tidak akan melibatkan dirimu. Perguruan Tapak Angin sebagian kecil dari ilmu silat Eyang Buana Penangsang. Mungkin masih bisa menanggulangi Keris Buntung Ki Srongot." ujar Giri Paksi.
"Sekalipun aku pergi meninggalkan kalian, yang pasti kakek berambut putih itu tetap mencari diriku. Sebab dia tahu saat aku menyelamatkan Rambi Somat dan Tanjung Lodaya." jawab Wintara dengan pandangan yang mengarah pada dua sosok terbaring lemas.

Unduh
Pendekar Mata Keranjang - 12
Datuk Lembah Neraka yang diduga telah tewas
beberapa tahun lalu, nyatanya masih hidup dan menyimpan dendam membara pada Wong Agung!
Untuk itu, ia pun berniat membunuh Wong Agung dan muridnya, yaitu Pendekar Mata Keranjang 108. Di lain pihak, muncul juga seorang gadis cantik yang ternyata membunuh Wong Agung pula, dan nyatanya dia juga murid kekasih Datuk Lembah Neraka! Bagaimanakah sikap Pendekar Mata Keranjang 108 menghadapi semua ini? Apalagi, diam-diam pendekar genit itu tahu kalau gadis cantik itu tertarik padanya!

Unduh
Raja Naga - 12
Baik Pendekar Kaki Satu maupun Kala Sringgil sama-sama tak buka mulut. Masing-masing orang memperhatikan Jala Sringgil. Sesaat kemudian, Pendekar Kaki Satu berkata, "Usul yang kau kemukakan itu memang baik. Kemungkinan besar untuk meringkus pemuda itu dapat kita lakukan dengan lebih mudah. Tetapi, aku menangkap gelagat lain dari ucapan Musang Berjanggut."
Pendekar Kaki Satu menghentikan ucapannya. Lalu memandangi Kala Sringgil dan Jala Sringgil bergantian. Karena kedua orang berkepala plontos itu tak ada yang menjawab. Segera dilanjutkan lagi kata-katanya, "Musang Berjanggut mengatakan, bencana akan terjadi di Lembah Lingkar.

Unduh
Pendekar Cambuk Naga - 12
Laksamana Chou ingin mengatakan sesuatu, namun ia jadi terhenti setelah melihat bahwa rompi kebal senjatanya terputus pada bagian salah satu pundaknya, dan bagian lainnya bagai disayat-sayat binatang buas. Ia cukup terbengong melihat nasib dirinya. Namun kedongkolannya pun semakin bertambah. Karena itu, ia segera menggerakkan kedua tangan, jari-jarinya menjadi kaku, dan ia segera mengibaskan kedua tangan ke depan, bersilang-silang dengan cepat. Makin lama semakin cepat sehingga gerakan itu membuatnya seperti bertangan seribu.
Semakin lama gerakan itu semakin cepat dan sukar diperhatikan tangan mana yang akan menyerang. Yang jelas, Laksamana Chou pun segera melesat bagaikan anak panah menuju ke arah Lanangseta.

Unduh
Pengemis Binal - 13
Ratu Air yang terlempar ke dalam laut setelah bertempur dengan Nyai Catur Asta ternyata tidak mati. Dengan mempergunakan darah bayi, dia berhasil sembuh. Selanjutnya, tokoh jahat itu menjadikan Empat Begundal dari Goa Larangan sebagai pengikutnya. Mereka diperintah untuk membunuh setiap anggota Perkumpulan Pengemis Tongkat Sakti. Karena, Ratu Air mendendam terhadap Suropati si Pengemis Binal, sang pemimpin. Ratu Air juga sangat dendam terhadap Nyai Catur Asta yang telah menggagalkan rencananya. Dia bertekat menggempur Kerajaan Siluman milik Nyai Catur Asta! Berhasilkah Ratu Air melampiaskan seluruh dendamnya?!

Unduh
Rajawali Emas - 12
"Urusan yang akan kita selesaikan, tak ada urusannya dengan gadis itu! Persetan kau mau mengatakannya atau tidak?!" sentak Dewi Kembang Maut dengan mata disipitkan.
Mengkelap wajah Angin Racun Barat mendengar kata-kata yang melecehkannya. Tetapi sebelum dia membuka mulut dan bergerak, tangan kanan Pendekar Judi sudah terentang menghalangi tubuhnya. Perbuatan itu hanya disambut dengusan saja oleh Dewi Kembang Maut, sementara Angin Racun Barat menindih kegeramannya.
"Kendati kulihat kau tak merasa ada pentingnya atau tidak mengenai gadis di sebelah ku ini, aku tetap akan mengatakannya. Gadis ini bernama Diah Srinti atau yang dikenal dengan julukan Angin Racun Barat. Siapa kami adanya telah kau ketahui. Tak salah bukan bila kami ingin tahu siapa engkau sebenarnya?"

Unduh
Pendekar Naga Putih - 50
“Tahan...!” Pendekar Naga Besi langsung berteriak mencegah.
Tubuh Pendekar Naga Besi kemudian melayang turun dari atas panggung, dan berdiri menghadapi rombongan kecil yang datang langsung mengacau itu. Serentak para tokoh persilatan yang marah itu bergerak mundur ke belakang Pendekar Naga Besi.
“Kisanak sekalian! Apa sebenarnya yang diinginkan dari kami?! Bukankah di antara kita tidak ada perselisihan? Mengapa datang-datang langsung membunuh belasan orang kawan kami?! Apa sebenarnya maksud kalian...?” tegur Pendekar Naga Besi.
Pendekar itu diam-diam telah mengerahkan tenaga saktinya untuk melindungi tubuh kalau sewaktu-waktu diserang secara mendadak.
“Hm.... Yang diinginkan ketua kami adalah jabatan pimpinan di daerah Timur ini. Bahkan bukan hanya daerah Timur saja, tapi seluruh negeri ini harus berada di bawah kepemimpinan ketua kami. Kalau kalian tidak senang, silakan berhadapan dengan ketua kami,” sahut lelaki tinggi kurus berusia setengah baya itu kembali. Sepertinya, dia memang bertindak sebagai juru bicara dari lelaki tinggi tegap berpakaian kuning emas itu.

Unduh
Pendekar Slebor - 41
Perjalanan Pendekar Slebor dan Nilakanti menuju Lembah Matahari dihadang berbagai rintangan
yang mengerikan. Satu tokoh keji yang memiliki kesaktian sangat tinggi, muncul dan menghadang Pendekar Slebor. Ia dikenal dengan julukan Lima Jalan Darah. Pertempuran sengit
pun tak bisa dihindari. Pendekar Slebor sampai tunggang langgang menerima serangan maut dari Lima Jalan Darah. Lalu, lawan terberat kedua baginya adalah si Setan Selaksa Wajah! Sanggupkah Pendekar Slebor
mengatasi semua itu? Apakah ia akan tiba di Lembah Matahari menunaikan amanat Ki Sapta Jingga untuk menyerahkan
Tasbih Emas Bidadari pada Malaikat Putih Bayangan Maut?

Unduh
Pendekar Rajawali Sakti - 81. Ratu Bukit Brambang
"Aaa...!" Terdengar satu jeritan panjang ketika tangan wanita berjubah merah menghentak ke depan. Api langsung berkobar. Sosok tubuh pemuda itu pun menggeliat-geliat, kemudian diam tidak bergerak lag!
"Hi hi hi!" Ratu Bukit Brambang tertawa mengikik. Dia sangat senang bisa mempersembahkan darah seorang laki-laki muda setiap malam! Semua itu dilakukannya karena dia memiliki tujuan tertentu!
Tujuan apakah sesungguhnya yang ingin dicapai Ratu Bukit Brambang? Mengapa dia harus mengorbankan darah laki-laki muda setiap malam?!
Bagaimana tindakan Pendekar Rajawali Sakti ketika mengetahui kejadian ini? Terutama ketika pendekar muda itu tahu, bahwa dirinya akan dijadikan persembahan yang terakhir oleh Ratu Bukit Brambang!

Unduh
Pendekar Blo'on - 13
Sunan Bandi Suliwa seorang tokoh nyentrik dan terkesan aneh. Ia bermaksud menjodohkan puterinya dengan salah satu putera tokoh sesat. Padahal begitu banyak pangeran-pangeran terhormat yang menginginkan puterinya. Lalu si konyol kepincut pula pada gadis secantik bidadari berbaju hijau. Walau nggak dinyana Kala Demit musuh bebuyutan Suro Blondo juga turut memperkeruh suasana. Rahasia apakah yang terkandung di balik muslihat perjodohanitu? Bagaimana nasib Dewa Sabrang? Apakah cinta Si Bocah Ajaib ini terbalas?

Unduh
Joko Sableng - 26
“Busyet! Bagaimana aku harus menjawab?!” membatin Joko. Entah karena tidak mau membuat si nenek marah, meski tidak yakin benar akhirnya murid Pendeta Sinting anggukkan kepala.
“Ah.... Kau pura-pura malu padaku!” Iblis Ompong nyeletuk. “Siapa kedua gadis itu?!”
“Pitaloka dan Putri Kayangan.... Tapi kurasa isyarat itu tidak ada hubungannya dengan kedua gadis itu! Keduanya....”
“Ah.... Pasti kau merasa takut kalau salah satu di antaranya mengandung!” kembali Iblis Ompong menyahut sebelum Joko lanjutkan ucapannya.
“Bukan begitu, Kek! Apakah mungkin mereka mengandung? Sementara belum lama kami bertemu dan keadaan mereka masih biasa-biasa saja! Padahal isyarat Dewa Uuk mengatakan bayi itu akan lahir dalam dua purnama mendatang! Kalau benar perempuan itu salah satu dari Pitaloka atau Putri Kayangan, pasti saat berjumpa itu perutnya sudah kelihatan besar!”
“Bayi yang kelak akan lahir bukan bayi biasa! Dan aku yakin salah satu di antara dua gadis itu yang akan mengandungnya!” Yang berucap kali ini adalah Dewi Ayu Lambada.

Unduh
Satria Gendeng - 12
SAMPAI sekian jauh, pertarungan antara Satria Gendeng dengan Penjaga Gerbang Neraka tak menemui kesudahan. Keduanya sama-sama tangguh. Untuk tingkat kesaktian, Satria Gendeng memang terhitung masih di bawah lawan. Mungkin masih terpaut jauh. Namun, dengan Kail Samudera di tangannya, tak akan jadi mudah bagi Penjaga Gerbang Neraka untuk meruntuhkan pertahanannya.
Berawal di ubun-ubun yang kini porak-poranda. Medan laga bergeser terus makin ke selatan. Sebelah kaki Gunung Burangrang itu adalah bagian yang paling berbahaya, karena banyak terdapat jurang-jurang yang tak cuma curam dan dalam, tapi juga berbatu runcing di dasarnya.
"Khuauuu!!"
Jalannya pertarungan dikendalikan oleh serangan-serangan Penjaga Gerbang Neraka. Satria Gendeng didesak terus ke arah jurang yang menganga dua puluh tombak lagi di belakang.

Unduh