“Bedebah! Aku tak bisa mengendalikannya lagi. Cincin itu telah hancur!” terdengar suara di tengah rongga gua. Sosok tubuh itu tidak diterangi cahaya sedikit pun sehingga penampilannya selalu dalam naungan bayangan. Sedangkan cahaya obor yang menyala tidak meneranginya karena terhalang oleh sebuah ‘stalagmit’.
“Sudahlah, Kebo Parud. Hentikan saja permainan yang kekanak-kanakan itu,” terdengar suara yang diiringi langkah kaki mendekatinya.
Ya. Inilah Kebo Parud yang menjadi buronan. Dan orang yang mendekati itu berwajah keriput, tanda dari usia tuanya yang melebihi usia manusia normal.
“Aku akan memberi pelajaran kepada pendekar wanita bernama Pusparini itu,” jawab Kebo Parud yang tangannya kini tinggal sebelah.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar