Gondok dan Gundik ikut melangkah ke luar meskipun mereka masih menahan sakit. Keduanya melangkah di belakang Gindek. Suara-suara mereka terdengar terus oleh Wintara setelah mereka jauh meninggalkan bangunan itu, barulah Wintara turun dari para. Kakinya hinggap di lantai tanpa bersuara.
Matanya menatap tiga orang kerdil yang makin lama makin jauh melangkah.
"Terlalu lancang bila ikut campur urusan mereka. Tapi justru yang ku khawatirkan adalah diri Tapak Welang. Tentunya ketiga kurcaci-kurcaci itu sudah berhadapan dengan Tapak Welang. Mungkin juga dengan Alap-alap Bukit Busung Kawu." kata Wintara dalam hati. Ia sudah tidak melihat lagi tiga manusia kerdil.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar