Prabima tak sempat menyadari kata-kata Andini. Ia sudah semakin bernafsu membunuh Ludiro dengan cincinnya. Ia menyerang Ludiro dengan hentakan tangan mengibas lagi, tetapi: "Taaarr...!" Cambuk Naga melecut tangan Prabima, dan Prabima menjerit: "Aaaaahh...!" Pergelangan tangan itu nyaris putus total. Andini segera menarik Prabima, dan segera membawa lari pemuda itu dengan tangan terkuak ngeri.
"Tangguhkan dulu, Prabima...! Tunggu saat yang baik...!" Andini kabur bersama Prabima, dan Ludiro meringis kesakitan.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar