Sepasang Pedang Mustika 2
“Baik, anak muda, aku tak akan menyesal kalau harus mati di tanganmu. Tetapi hati-hatilah kau menghadapi jagoku ini!” seru Pendeta Selotirto dengan masih bersikap tenang-tenang saja.
“Mari, Tunggul Wulung, kita mulai!” seru Dendapati.
“Nanti dulu! Kau beritahu dulu siapa namamu?” sela Tunggul Wulung sambil memasang kuda-kudanya.
“Aku Dendapati!” serunya sambil melancarkan serangan ke arah dada. Tetapi cepat Tunggul Wulung menggeser kakinya dan meloncat ke samping. Melihat serangan pertamanya gagal maka kembali Dendapati mengayunkan kakinya ke arah perut lawan.

Unduh
0 Responses

Posting Komentar