“Kau yakin...?” desis Pisau Kilat Belum percaya kalau kematian keenam kaum rimba persilatan itu disebabkan oleh beruang Gunung Es, yang pernah ditemui Tangkar. “Kau bisa melihat dari luka-luka mayat itu, Pisau Kilat Bukankah itu bekas kuku-kuku yang besar dan kuat? Siapa lagi yang melakukannya kalau bukan binatang raksasa itu...?” sahut Tangkar. Wajahnya kelihatan pucat Baginya, kematian keenam orang itu terlalu mengerikan. “Hm...,” Pisau Kilat tidak berkata lagi. Ia pun mempunyai dugaan serupa. Hanya tidak dikeluarkannya. “Kita lanjutkan perjalanan...!” teriaknya lantang. Para pengikutnya, yang meskipun sudah lenyap keberaniannya setelah menyaksikan mayat-mayat itu, tidak berani membantah. Mereka terpaksa mengikuti langkah pemimpinnya.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar