Madri yang mukanya rusak oleh pukulan berpasir dari Rakryan Mapatih Kuripan, memutuskan untuk kembali bangkit—walaupun kemungkinannya untuk kembali memiliki berbagai ilmu kesaktian sangat tipis baginya. Dan Gemut, alias Tun Kumala, terpaksa mengikutinya. Sementara itu Wara Hita yang telah berkuasa di Uteran tak sabar akan garis siasat yang dibuat Nagabisikan, Sang Guru. Ia ingin bergerak menguasai Wilwatikta secara terang-terangan sekarang, dengan Uteran sebagai modal pertama. Ia pun memanggil seluruh pasukannya dari Trang Galih. Sebuah rombongan kecil yang dipimpin Wara Huyeng mendapat kesulitan di Sendang Ampal—di mana kemudian Tara, Kiai Mahendra, dan Nyai Sinom kembali muncul.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar