"Jahanam kau, Iblis Pemburu Dosa!" geram wanita itu tiba-tiba. "Lepaskan Kusuma! Lepaskan...!" "Tenanglah! Tenanglah...!" sambut Kembang Andini sambi! memegangi lengan Bidadari Satu Hati yang hendak meloncat bangkit. Mendengar suara serak si nenek yang penuh getaran, Bidadari Satu Hati dapat menyadari keadaan. Ditatapnya lekat wajah si nenek dengan sejuta tanda tanya dan pengharapan. "Ibu Kembang Andini...." "Ya. Ini aku, Puspa Kencana...," sergap si nenek, menyebut nama kecil Bidadari Satu Hati. "Aku datang bersama Sekar Telasih. Lihat itu...." "Kau... kau tidak apa-apa, Bu...?" sahut Sekar Telasih, masih menyiratkan kekhawatiran. "Oh, Sekar... Adikmu...."Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar