Nanjar tertawa tawar. Tapi dalam hati diam-diam dia terkejut karena wanita itu berwatak telengas. "Haha... sudahlah! soal lama itu lupakan saja..." kata Nanjar. "Bagaimanakah keadaanmu kini, sahabat Biksu Rara Tantri?" tanya Nanjar, menutup keterkejutannya karena melihat ketelengasan paderi wanita yang dikenalkan tiga tahun yang lalu itu. "Ah, aku baik-baik saja. Selama ini aku menutup diri untuk memperdalam ilmu kepandaianku." sahut wanita ini. "Oh, ya... kuharap kau tak memanggilku dengan sebutan Biksu lagi, cukup dengan namaku saja" sambung wanita ini. "Eh, mengapakah? apakah kau telah meninggalkan ke Biksuanmu?" tanya Nanjar. Wanita itu terdiam sesaat.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar