"Bukan sesuatu yang sulit, Pendekar Blo'on!" Kala Demit mendengus sengit. "Sekarang perhitungan itu harus dimulai, Pendekar Blo'on. Tahukah kau bahwa orang yang paling kubenci di kolong langit ini tidak lain adalah kunyuk bertampang tolol sepertimu?" Saking geramnya Suro garuk-garuk kepala sampai berulang-ulang. Ia teringat kira-kira bagaimana kematian orang tuanya ketika terjadi kekacauan di gunung Bromo dulu. "Kala Demit manusia iblis! Apakah tidak salah yang kudengar? Seharusnya akulah yang menuntutmu. Karena kau dan Sepasang Iblis Pegat Nyawa telah membunuh kedua orang tuaku. Mengapa sekarang jadi tebolak, eeh... terbalik. Aku yang sudah, gila apa kau yang sudah sinting?" maki Suro.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar