Wara Hita sedang berada di persimpangan jalan. Pikirannya kalut. Sudah benarkah jalan yang ditempuhnya selama ini? Ataukah ia hanya permainan nasib belaka? Ia tak bisa lagi sepenuhnya percaya pada gurunya, yang selalu mengulur-ulur waktu untuk melakukan tindakan besar dan malah kini tertarik pada seorang gadis berkulit jingga—Tari. Tidak. Wara Hita memutuskan untuk tidak lagi mengikuti semua nasihat gurunya. Ia harus bertindak sekarang dan sesuka hatinya! Lepas dari tilikan Sang Guru—yang berusaha menyembuhkan Tari—Wara Hita kembali mengibarkan bendera kekejamannya.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar