Siluman Ular Putih terus memperhatikan sosok tua di atas batu pipih dekat air terjun. "Ah, iya! Kenapa aku jadi pikun begini?" gumam Soma lagi seraya menepuk jidatnya sendiri. Perlahan-lahan Soma mulai bangkit berdiri. Didekatinya tempat Eyang Bromo bersemadi, lalu duduk berlutut di hadapannya. "Terima kasih, Eyang. Lagi-lagi kaulah yang telah menyelamatkanku," ucap Soma penuh hormat. Perlahan-lahan Eyang Bromo mulai membuka kelopak matanya. Dalam jarak dekat seperti ini, paras Eyang Bromo tampak demikian tua penuh kerut-merut. Alis dan bulu matanya berwarna putih, pertanda usianya sudah sangat lanjut. Namun anehnya ia masih memiliki gigi yang putih bersih! "Bangunlah, Cucuku! Jangan terlalu berlebihan padaku! Hanya pada Yang Maha Kuasa sajalah kau patut berlebihan!" tegur Eyang Bromo dengan suara arif.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar