Roro Centil - 16
"Lalu bagaimana kelanjutannya?" Tanya Raden Mas Anjasmoro penuh perhatian. "Dia tuliskan sesuatu yang aku tak mengerti pada sobekan pakaiannya dengan darah, lalu berikan pada ku.! Tampaknya dia mau katakan sesuatu lagi, tapi dia sudah keburu pingsan! Karena bukit itu jauh dari desa, dan aku tak mau pakaian ku kotor kena darah. Terpaksa dia ku tinggalkan saja di bukit itu, entah mati ataukah masih bernyawa, aku tak mengetahui..!" Ujar Pitra Sena polos. Terkejut Raden Mas Anjasmoro, segera terdengar suaranya mendesis. "Apakah, kain bertuliskan darah itu masih berada padamu?" Pitra Sena mengangguk. "Cepat berikan padaku, aku ingin lihat!". Berkata si Bangsawan Tua dengan nada tak sabar. Cepat-cepat Pitra Sena berikan sobekan kain yang diselipkan di saku celananya, yang telah dibungkus sobekan kain lagi. Bahkan Pitra Sena sendiri hampir lupa kalau masih mengantongi sobekan kain pemberian Jaran Perkoso.
Unduh
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar