Pendekar Slebor - 44
Suatu hari Saptacakra muda bertemu dengan kakak perempuannya, Nyai Silili-lilu. Dahulu, perempuan tua itu demikian Cantik. Namanya pun demikian indah, Ratna Juwita Permata Kumalasari Dewi Bunga Kamboja. Entah berapa nama perawan di borongnya menjadi satu. Setiap orang boleh memanggilnya sesuka hati. Boleh Ratna, boleh Juwita, boleh Permata. Kumala juga boleh. Asal jangan Kumal, katanya.
Waktu itu, dia sudah berpacaran dengan Petaruh Sakti Perut Buncit. Buncit memang. Namun tak sebuncit sekarang. Dibanding sekarang, perutnya masih lebih langsing. Meski untuk ukuran perut dua orang!
Mengetahui Petaruh Sakti Perut Buncit muda begitu gandrung bertaruh dengan kesaktiannya, Saptacakra muda mempunyai akal. Dia akan berkerja sama dengan Petaruh Sakti Perut Buncit muda untuk menghadapi tiga musuh beratnya. Ditantangnya tiga tokoh sesat muda itu untuk bertanding.

Unduh
0 Responses

Posting Komentar