Naga Geni - 21
“Kesedihanmu itu kita bagi bersama, Maya. Ketahuilah, bahwa akupun menyesali kematian Nenek Durganti. Jika saja bencana itu tidak terjadi, pastilah nenekmu akan sempat menimang-nimang anak kita kelak,” ujar Sunutama kepada isterinya. “Tapi semuanya telah terjadi, Maya. Manusia hidup di marcapada dengan segala lelakon yang telah digariskan oleh Dewata. Karenanya, kita wajib menerima dengan tulus apa yang menimpa diri kita, sebagai rasa sedih dan gembira yang silih berganti datangnya. Nah, hapuskanlah kedukaanmu tadi. Lihatlah ke ujung fajar di kaki langit timur itu. Dialah cahaya harapan kita. Semua lelakon sedih akan berakhir di ujung fajar, dan masa depan yang lebih terang akan kita jelang bersama.” Made Maya mengangguk perlahan sambil menatap ke wajah suaminya seraya tersenyum, dan melihat ini, jari-jari Sunutama segera mengusap air mata di pipi isterinya.
Unduh
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar