"Kau tak bisa mengobati lukanya?" "Tergantung permintaan gurumu nanti; harus ku sembuhkan atau kubuat buntung sekalian! Keputusannya ada di mulut gurumu!" ujar Raka yang sudah mulai diwarnai kemarahan samar-samar. Kirana hanya diam saja, tak berani membujuk lagi. Akhirnya mereka berempat berangkat ke padepokan. Kunto Aji melangkah dengan dipapah Reksada sambil wajahnya menyeringai kesakitan. Tetapi dalam hati Raka Pura, ia sudah menduga bahwa adiknya; si Pendekar Kembar bungsu, pasti terlibat persoalan itu. Raka Pura mulai dapat menyimpulkan bahwa tuduhan tersebut pasti ditujukan kepada Soka. Namun entah bagaimana, Soka pergi dan mereka memburunya. Karena kesamaan rupa dan penampilan, Kunto Aji menyangka Raka adalah Soka Pura. "Tapi benarkah Soka membunuh Prayoga?! Hmmm... kurasa kalau bukan karena ada persoalan yang sangat penting dan berbahaya, Soka tak mungkin mencabut nyawa orang seenaknya begitu. Kurasa mereka juga salah paham terhadap Soka," ujar Raka membatin.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar