Detak-detak jantung Lanangseta seperti meledak-ledak berulangkali. Ia bergegas lari ke dalam rumah. Berseru dalam kecemasan:
"Yaaaaang...!" Ia memanggil Kirana dengan sebutan; Yang, atau Sayang. Karena, jika ia memanggil atau menyebutkan nama istrinya, maka akan terjadi hujan badai yang mengerikan, (dalam seri: Misteri Tebing Neraka).
"Yaaaang....? Apa yang terjadi...?!" Lanangseta kebingungan, bergerak dengan serba panik, karena ia tidak menemukan Kirana di dalam rumah. Bahkan Raden Klowor pun tak ada di mana-mana. Ia bergegas ke belakang rumah, oh... tak ada siapa-siapa di sana. Ia kembali lagi ke dalam dan memperhatikan barang-barang yang berantakan bagai habis dilanda gempa hebat. Nafas Lanang memburu, matanya memandang nanar. Garang. Giginya menggeletuk dengan kedua tangan menggenggam kuat-kuat. Ada dendam yang membakar darahnya. Ada kemarahan yang menyayat hatinya. Istrinya hilang, dan tak ada tanda-tanda ke mana perginya.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar