"Hihihi... tekadmu untuk mencari si pembunuh kedua orang tuamu memang patut dibanggakan, bocah manis! Mana kawan seperjalananmu si pemuda dogol itu?" Yang bertanya ternyata seorang wanita berkulit dan berwajah hitam legam. Bermata bulat dan berbibir tebal. Memakai anting-anting besar. Mengenakan jubah berwarna merah berkembang-kembang putih. Siapa adanya wanita itu tiada lain dari si Mawar Beracun.
Dihadapannya berdiri seorang gadis berwajah cantik berkulit putih. Rambutnya berkepang dua. Gadis ini tak lain dari Milani.
"Aku datang kemari cuma sendiri. Urusanku adalah urusanku! Aku tak mau membawa-bawa orang lain yang tak ada sangkut pautnya dengan urusan pribadiku!" sahut Milani.
"Hihihi... nyalimu sungguh besar, bocah manis! Apakah kau yakin dapat membalaskan dendammu?"
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar