DUA puluh dua tahun lalu, datang seorang lelaki tua kepada mendiang Ki Arga Pasa. Dia menitipkan seorang bayi perempuan kecil. Karena ketua Perguruan Belalang Putih itu tak pernah dikarunia seorang anak pun dari kandungan istrinya, maka dengan suka cita, dia dan istrinya pun menerima titipan mungil itu.
Selain bayi, lelaki tua juga menitipkan satu kitab di dalam peti kayu.
Malam waktu itu. Si lelaki tua diterima Ki Arga Pasa dan istrinya di ruang pendapa perguruan yang belum begitu lama dibangun. Saat itu, muridnya masih terhitung dengan jari. Salah seorang di antara mereka adalah Palguna, bocah kecil telantar yang dipungut oleh Ki Arga Pasa di kotaraja Pajajaran.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar