Senapati Prabayani memperlihatkan sebuah cupu perak.
“Apa isi cupu itu?” Aria Pamungkas mengernyitkan keningnya.
“Serbuk Kucubung Rawa,” Senapati Prabayani melayangkan senyum genit. Senyum yang sering membuat Aria Pamungkas merinding.
“Kucubung Rawa?!”
“Benar, Gusti Aria. Serbuk ini memang keras sekali. Memaksa seseorang membuka segala rahasia yang masih dipendamnya. Tapi... ia sendiri tidak akan tahan lebih dari sehari.”
“Maksudmu?”
“Setelah makan serbuk ini, orang itu akan menjawab setiap pertanyaan kita. Dan setelah mengoceh, ia akan berkelojotan... sekarat. Dan paling lama sehari ia kuat menahannya... lalu mampus!”
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar