Seruan itu diulang sampai tujuh kali. Dan begitu selesai berseru untuk yang ketujuh kalinya, tiba-tiba Renggimurti menjerit-jerit sambil berguling-guling di tanah. Dan akhirnya ia bangkit... berdiri dengan mata merah dan meneteskan darah! Tubuhnya menggigil, tongkatnya ditunjukkan ke arah Adipati Prabalaya sambil berkata lantang dengan suara yang lain dari biasanya, “Wahai putra Prabaseta dan Sutiresmi! Seharusnya engkau sadar bahwa pada saat ini di bawah permukaan Kawahsuling, bersemayam makhluk yang dahsyat! Dia selalu membutuhkan tujuh ratus roh ma¬nusia, untuk memperpanjang umurnya! Dia tidak akan bisa ditundukkan oleh apa pun, kecuali oleh seseorang yang memiliki pedang Saptaraga!”
Setelah berkata demikian, nenek-nenek itu terjungkal, tergeletak dan tidak sadarkan diri.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar