Pintu rumah itu pun terbuka. Dan Rangga menghampiri pintu rumah itu. Ketika Rangga berada di ambang pintu yang terbuka itu, lagi-lagi ia melihat mayat-mayat bergelimpangan di lantai!
“Waaak! Di rumah ini juga banyak mayat! Gustiiii... apa sebenarnya yang telah terjadi?” Rangga bergegas meninggalkan rumah itu.
Lalu ia berlari ke rumah lain. Dan lagi-lagi ia menemukan hal yang sama. Hanya mayat dan mayat saja yang ditemukan olehnya.
“Seluruh penduduk Tilugalur mati! Oooh... di sana-sini mayat!” Rangga berlari-lari dalam kepanikannya.
Dan lalu ia berteriak-teriak seperti orang gila, “Mayaaat! Mayaaaat!”
Tak peduli dengan mayat istrinya yang belum dikuburkan, tak peduli dengan mayat-mayat penduduk Tilugalur yang bergeletakan di rumahnya masing-masing, Rangga berlari sekuat-kuatnya ke arah utara.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar