Kening Prawitri sejenak berkerut melihat gadis yang baru datang itu duduk terpekur di sisi Tapak Darah yang pingsan.
"Siapakah Nona ini?" tanya Prawitri pelan.
Gadis berbaju kuning itu menoleh.
"Namaku Juwita."
"Kenalkah kau dengan manusia kuntet ini?"
"Aku baru saja mengenalnya. Dia sangat baik." Prawitri menghela napas panjang.
"Apa yang telah terjadi?"
Juwita yang tadi disembunyikan Tapak Darah di tempat aman karena kesehatannya belum membaik, segera menceritakan apa yang terjadi.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar