Raden Pandala memacu kudanya bagai dikejar setan. Hatinya benar-benar kecewa pada sikap dan pendirian Ayu Rumpi. Peperangan berkecamuk di hatinya. Dia merasa telah berhutang budi pada Mapatih Kuncoro yang telah membantunya hingga dia berhasil menduduki jabatan Adipati. Patutkah dia berkhianat? Dia memang telah mulai menyusun kekuatan rahasia untuk melakukan pemberontakan. Akan tetapi Raden Pandala mulai ragu-ragu untuk meneruskan niatnya. Peperangan akan berkobar lagi. Dan korban-korban akan banyak berjatuhan.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar