Gento Guyon - 12
Ki Anjeng Laknat tercekat, mata mendelik sedangkan tubuh kucurkan keringat dingin.
"Kun... Kunti jangan main-main dengan senjata itu. Kau hendak berbuat apa?" tanya si kakek, suaranya bergetar dilanda ketakutan. Dia sadar jika si nenek menggunakan pedang untuk mencelakainya, jelas ini bisa membahayakan keselamatan jiwa, karena saat itu tangan dan kakinya dalam keadaan terikat.
Di depan sana Kunti Menak tertawa tergelak-gelak. Tawa lenyap, dengan mata mendelik dia menghardik. "Siapa yang main-main dengan tongkat pedang. Dasar tua bangka pikun. Beratus kali menipuku, kau perdayai aku dengan cinta palsumu. Kini Mawar Pelangi telah tiada. Dia mati harapanku lenyap. Menanti janjimu hanya satu kedustaan saja.

Unduh
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar