"Aku merasa tak mungkin mampu menyembuhkan luka dalam yang teramat parah ini. Sungguh malang sekali nasibmu bocah." batin Tapak Dewa.
Saat itu Wanti Sarati yang selalu mengkhawatirkan keselamatan Pendekar Hina Kelana, nampak tertatih-tatih datang menghampiri. Dengan harap-harap cemas dia pun bertanya.
"Kakek... bagaimanakah keadaan paman ku...?"
Tapak Dewa menoleh, dia melihat mata si gadis membersitkan kecemasan. Tetapi sebagai orang tua yang berjiwa polos, dia tak ingin menutup-nutupi tentang keadaan Buang Sengketa.
"Maafkan aku, Nduk.... Ku kira aku tak mampu menyembuhkannya. Pukulan beracun Iblis Menembus Maut di dunia ini tak ada obat pemunahnya. Hanya kebesaran Sang Hyang Widi-lah yang mampu merubah segala sesuatunya!" ucap Tapak Dewa dengan suara sangat lirih sekali.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar