Terdengar bunyi menancap membuat Pendekar Bayangan, Lawunggana dan yang lain-lain terkejut bukan main, apalagi setelah di atas permukaan meja di depan mereka bertancapan enam gulungan uang tembaga!
“Luar biasa! Tenaga dalam yang sempurna!” desis Pendekar Bayangan penuh kagum. Mereka, lebih-lebih para pengikut Pendekar Bayangan, tidak bisa mengerti mengapa keenam keping uang tembaga yang tadinya bulat terbuka dan cukup tebal itu dengan mudah tergulung seperti gulungan pucuk daun pisang muda yang lagi tumbuh.
Demikianlah, kelima pengikut Pendekar Bayangan terdiam bisu dengan perasaan tegang dan dada berdentang-dentang, kecuali keenam peminum tuak yang melempar uang tadi malah tertawa ramai.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar