"Kurang ajar, berapa banyakkah ruangan rahasia di dalam Kuil Setan ini. Mungkin aku harus mencarinya di tempat lain," fikir Panji Anom sambil menggerutu tak karuan. Dia bermaksud memasuki ruangan yang terdapat di sebelahnya. Ketika sampai di depan pintu, langkahnya mendadak jadi terhenti karena dia mendengar suara hancurnya benda-benda keras seperti dibanting yang kemudian disusul dengan suara teriakan amarah seseorang.
"Benda pusaka itu bagaimana bisa raib jika tidak dicuri oleh seseorang? Jahanam keparat siapa yang melakukan semua ini? Bintang Penebar Petaka... oh, siapakah yang telah mengambilnya?"
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar