"Dusta! Guruku bukan pencuri! Kedua kitab itu memang warisan almarhum Eyang Agung Sura!" sergah Widi Saksaka. Mendengar itu, Begara Seta hanya tersenyum sinis. Kembali dipojokkannya Widi Saksaka dengan tuduhan-tuduhan keji. Bermula dari kitab pusaka yang disimpan Eyang Ageng Sura, pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi. Sampai salah seorang muridnya pun tega menghianati Eyang Ageng Sura. Benarkah semua ini karena godaan Peri Setan Tembang Ular yang ingin menguasai kedua kitab pusaka itu? Apa sesungguhnya isi kedua kitab itu? Dan, siapa sebenarnya Peri Setan Tembang Ular yang tidak pernah tua itu? Bagaimana pula nasib Eyang Ageng Sura dan Jaka Permana? berhasilkah Pendekar Pulau Neraka menyelamatkan mereka?Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar