“Berhenti...! Kalau tidak, terpaksa aku menghadapi kalian berdua...!” bentak Narasumi yang langsung membuka jurus, siap menghadapi kedua kakak kandungnya. “Kau benar-benar serakah, Sumi! Kami tentu saja tidak akan mengambil semua warisan ayah. Tapi hanya sebagian. Kau pun akan mendapatkan bagian...,” bujuk Rengga Pasa, karena tidak ingin terjadi perkelahian di antara mereka. “Tidak! Sekali lagi tidak! Walaupun warisan itu milik orangtua kita, tapi tak seorang pun boleh menyentuhnya! Beliau jelas-jelas tidak menghendaki! Karena tak satu pesan pun yang ditinggalkannya...,” tegas Narasumi tetap mempertahankan pendapatnya. Kelihatannya pendirian Narasumi memang tidak bisa dirubah lagi.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar