"Hm, bukan masalah itu yang lebih berat bagiku, Wiranggeni. Tapi tuntutan arwah SULASMI, adikku. Dia mengharapkan kematianmu dan akulah yang diwakilkannya untuk merenggut nyawamu. Lima tahun terkurung dipenjara Liang Kubur justru telah membuat aku bertambah ilmu kepandaian seperti kau lihat. Aku masih tetap segar bugar!" berkata Kendil Liwung dengan nada sedingin es dan suara yang parau menggelitik jantung. Kalau saja ada petir menyambar saat itu tentu tak membuat seterkejut saat itu, ketika Bagus Citro mendengar disebut-sebutnya nama Sulasmi. Akan tetapi laki-laki tua ini pandai menyembunyikan keterkejutan hatinya, dengan bersikap biasa saja tanpa berubah parasnya.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar