Perempuan itu muncul di pintu ruangan setelah Suto dan Rumbani terkulai saling bertumpuk. Wajah perempuan itu memancarkan kebencian terhadap Rumbani, namun begitu menatap ke arah Suto, kebencian itu berubah menjadi sinis-sinis bergairah. "Kau memang menyakitkan hatiku, tapi untuk sementara ini aku tak ingin memusnahkan dirimu. Kau harus kumanfaatkan lebih dulu sebagai pelayan cintaku. Setidaknya kau harus tahu seberapa tinggi kekuasaan dan ilmuku, Panji Klobot!"Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar