SABDA PALON 2
Sejak Dinasti Ming melarang armadanya berlayar ke luar Cina, ditambah rentannya Majapahit setelah Rani Suhita mangkat pada tahun 1447, perjanjian antara Tiongkok dan Majapahit selepas Perang Paregreg— yang memberikan jaminan keamanan kepada warga keturunan Cina di Majapahit—pun mulai goyah. Haji Gan Eng Cu, pejabat Dinasti Ming untuk kawasan Asia Tenggara yang berkedudukan di Lasem, berencana menggalang kekuatan prajurit demi keamanan warga keturunan Cina. Bong Swi Hoo alias Sayyid Ali Rahmad diperintahnya untuk menempati daerah Banger. Dari sana dia diharapkan bisa menjadi penghubung warga Cina yang tinggal di Jawa sebelah timur dengan Lasem. Di sisi lain, Tuban yang semakin makmur menimbulkan kecemasan sejumlah pejabat pribumi Majapahit. Kemakmuran Tuban salah satunya disebabkan oleh kebijakan Adipati Arya Adikara yang memberikan kesempatan kepada orang-orang Atas Angin untuk masuk ke jajaran pemerintahan, termasuk mengangkat Gan Eng Wan, adik Haji Gan Eng Cu, sebagai patih Tuban. Lalu tersingkaplah sebuah desas-desus tentang rencana penyerbuan atas Tuban yang digerakkan oleh beberapa pejabat Majapahit. Namun Adipati Tuban tidak mempercayainya. Tumenggung Wilwatikta meminta tolong kakaknya di Lasem, Pangeran Wirabraja, untuk menyelisik kebenaran desas-desus itu. Kerusuhan besar pun membayang-bayangi Tuban. Dalam pada itu, Bhre Kertabumi, didampingi dua punakawannya, Sabda Palon dan Naya Genggong, mulai mendapat petunjuk dari sosok misterius yang diyakini sebagai Roh Nusantara. Petunjuk itu menggiringnya pada pengetahuan tentang hakikat tanah Nusantara, yang dalam penglihatan batinnya pernah menjadi pusat peradaban dunia, dikenal sebagai Ataladwipa. Begitu pula Sayyid Ali Rahmad. Ia memperoleh penampakan gaib yang maha dahsyat. Tanda-tanda perubahan zaman mulai terlihat. Jawa akan berganti wajah. Agama lama bakal sirna diganti agama baru. Dan Bhre Kertabumi dan Sayyid Ali Rahmad adalah dua orang yang terpilih sebagai pengawal perubahan maha besar yang bakal mengubah wajah dunia.
0 Responses

Posting Komentar