"O, iya, ya...?!" Tua Usil mulai ceria kembali. "Benar apa kata Nona Li. Saya punya pusaka dan saya sudah bisa mainkan beberapa jurus cukup lumayan buat melawan orang jahat! Aduh, saya lupa!" Ia menepak kepalanya sendiri. Rasa cemas dan takutnya segera hilang. "Itu saja yang ingin kusampaikan. O, ya... kau tahu ke mana Tuan Yo-mu berada?" "Tidak, Nona Li! Saya tidak melihat beliau sejak kemarin." Wajah Lili kelihatan sedikit gelisah, sehingga Tua Usil ajukan tanya, "Ada gerangan apa Nona mencari Tuan Yo? Pentingkah?" "Ya Aku harus berangkat ke Pulau Kana memenuhi undangan Wisnu Patra, si Dewa Tampan itu!" Tua Usil berkerut dahi mengingat nama Wisnu Patra, kemudian ia berkata, "Bukankah Tuan Wisnu Patra sudah menjadi raja di Pulau Kana yang berpenduduk orang-orang keturunan raksasa itu?"Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar