"Ha ha ha...!" tertawa lagi Sasak Padempuan. "Aku bukan hendak merebut cincin mustikamu, Suli. Bukan hendak! Tapi sudah! Cincin mustikamu sudah berada di tanganku! Ha ha ha...!" Kaget tiada terkira Danyangsuli. Apalagi, setelah dia melihat jari tengah tangan kanannya. Cincin 'Permata Kelelawar Dewa' ternyata memang sudah tak berada di tempatnya lagi! "Jahanam kau, Padempuan!" hardik wanita berparas cantik menawan Ku. "Kau memaksaku berhubungan kiranya hanya untuk mengelabui aku! Setan alas kau, Padempuan! Kembalikan cincin mustikaku! Kalau tidak, ingin kulihat sampai di mana kau punya ketebalan kulit, sampai di mana pula kau punya kekerasan tulang!" "Ha ha ha...!" tawa gelak Sasak Padempuan, mengacungkan cincin 'Permata Kelelawar Dewa' yang telah berada di jari tengah tangan kanannya. "Karena kau beberapa kali telah berbuat baik kepadaku, tak keberatan aku memberimu kesempatan untuk merebut kembali cincin mustikamu, Suli. Tapi jika gagal..., kuharap kau tidak menyesal bila terjadi apa-apa padamu...."Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar