"Jadi, kau...?"
Belum juga Ki Jenar habis berkata, pemuda bertubuh tegap itu telah mendahului.
"Ya! Akulah Banteng Sumenep, yang akan mencabut nyawa busukmu!" bentak pemuda yang bernama asli Mahesa Lanang itu.
Semakin membelalak mata Ki Jenar, mendengar ucapan Mahesa Lanang. Apalagi Nyi Awing. Wanita tua itu semakin pucat pasi wajahnya. Meskipun saat itu sedang benci pada suaminya yang tua-tua keladi, tapi mendengar ancaman pemuda itu, rasa kesetiaan sebagai seorang istri tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Bagaimanapun juga, hatinya merasa takut kalau harus ditinggal mati Ki Jenar.
"Lancang sekali mulutmu, Bocah! Ada urusan apa denganku?!" bentak Ki Jenar antara kaget dan marah.
Mata lelaki tua yang menjadi seorang dukun itu melotot garang. Sepertinya tak merasa takut sedikit pun pada Mahesa Lanang.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar