“Orang mempergunjingkan sebagai dongengan untuk menakut-nakuti anak yang tak mau tidur. Mereka selalu menina-bobokan dengan dongeng tentang Dewi Kelelawar yang ganas..!” kata Ki Catradana. “Saya telah memburunya dari satu tempat ke tempat lain. Tapi sampai sekarang tak pernah berhasil mengetahui di mana sarangnya. Segenap hutan saya jelajahi. Saya punya dendam kepadanya. Satu-satunya anak lelaki saya telah menjadi korbannya!”
“Korbannya? Oh, tidak! Hal itu tak boleh terjadi terhadap anakku!” jerit Ki Braja.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar