"Ron! Apa-apaan sih lu! Buka!" teriak Boma dari dalam.
"Udah belon?!" teriak Ronny Celepuk. "Apa yang udah?!" teriak Boma dari dalam. "Ala, belagak bodo kau!" teriak Andi. "Brengsek kau Ron! Buka buruan!" "Kesempatan Bom! Kesempatan!" teriak Rio. "Kangen... Orang kangen musti dikasihani Bom!"
Yang satu itu suka menggaruk kepala. Yang ini menowel hidung. Hik... hik... hik. Apakah aku telah menemukan anak yang selama ini aku cari-cari di Alam roh? Aku harus memastikan. Petunjuk mengatakan dia memiliki tanda kedua." "Anak setan.... Benar dia. Tanda kedua ada di tumit kanannya, Satu tahi lalat besar...."
Sinto Gendeng menggeram. Walau cuma sekilas namun dia sudah bisa menduga siapa orang yang menolong dan melarikan Si Muka Bangkai.
"Kunti Api.... Dedengkot golongan hitam itu masih gentayangan rupanya. Pasti dia yang menyuruh Si Muka Bangkai untuk mencelakai diriku...." Si nenek geleng-gelengkan kepala.
"Orang-orang dari dunia hitam agaknya telah bergerak. Anak setan itu. Aku harus segera menemuinya. Orang-orang golongan hitam sudah tahu rencana besarku. Anak itu dalam bahaya. Dirinya harus segera diisi ilmu kepandaian...."
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar