Semakin dekat dengan tempat yang dituju, perasaan Pusparini semakin berdebar. Ingatannya tentang mimpinya bertemu dengan Pendekar Kipas Akar Wangi semakin menggigit. Apakah benar pendekar itu seperti yang dilihatnya dalam mimpi?
Padang rumput berhasil mereka lewati. Kini di hadapan mereka terdapat segugusan pohon yang membentuk hutan kecil.
“Kita harus menerobos masuk,” kata Pusparini yang tanpa ragu terus menuju ke depan. Sedangkan Mahesa Alit dan Roro Wilis masih tercekam dengan pohon-pohon yang tegak di hadapan mereka. Pohon bagaikan kaki-kaki raksasa itu memiliki sulur akar gantung yang malang melintang. Ada yang sampai menghunjam ke tanah sehingga membentuk batang baru. Dan anehnya, Pusparini seperti sudah pernah mengenal tempat itu, dengan enak saja menerobos ke dalam hutan.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar