"Marilah, Buang...!" jawab Bara Seta, seraya beranjak berdiri dari tempatnya. Selanjutnya keempat orang murid Bara Seta segera mengusung keranda yang berisi jenazah si Bangkotan Koreng Seribu. Sekejab kemudian di tempat itu terlihatlah kesibukan-kesibukan untuk mengebumikan jenazah orang tua yang mereka hormati.
Keempat murid Bara Seta segera membuat sebuah lubang kubur, sementara Buang Sengketa dengan dibantu oleh Bara Seta segera merawat jenazah si Bangkotan Koreng Seribu. Saat itu di langit lepas, nampak awan hitam bergumpal dan bergulung-gulung dihembus angin tenggara.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar