Mata berkesan galak-galak mesra itu terkesiap memandang munculnya seorang pemuda berwajah tampan. Sekalipun wajah tampan itu tidak berkesan memusuhinya, tapi Selir Pamujan merasa sedang berhadapan dengan seorang pengganggu yang menyebalkan. Ia tidak benci, hanya sebal saja. Mungkin kalau Soka Pura tidak punya wajah tampan dan tubuh kekar gagah, Selir Pamujan akan menaruh rasa benci dan langsung menyerangnya.
Melihat pedang kristal di pinggang kanan si pemuda tampan, Selir Pamujan mulai semakin lebih waspada lagi, "Pasti bukan pemuda sembarangan," pikirnya.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar