"Mungkinkah orang-orang yang mengintai itu Kebo Selaksa Wisa dan orang-orangnya?" tanya si pemuda begitu pelannya.
"Kalau keadaannya sunyi seperti ini, biasanya orang itu tak ada di rumah. Paling-paling hanya pembantunya saja, yaitu si raksasa tolol, dan juga si laki-laki pesolek."
"Tetapi menurutmu si laki-laki pesolek itu tidak tinggal di tempat ini?" tanya si pemuda tak habis mengerti. Wajah Sri Pamuja nampak memerah begitu mendapat pertanyaan seperti itu.
"Maksud.... Maksudku.... Laki-laki pesolek itu sesungguhnya merupakan gendaknya si Kebo Selaksa Wisa...!" ucapnya tersipu-sipu. Sementara itu si pemuda nampak terperangah kaget, bagaimana mungkin laki-laki kawin dengan laki-laki. Dan diam-diam dia pun merasa malu sendiri.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar