Suara cekikikan canda ria tujuh orang gadis remaja di air telaga yang sedingin air sewindu, di sudut terpencil punggung Gunung Rahtawu, seakan menjanjikan kisah yang berlimpah dengan keriaan dan kebahagiaan. Tetapi ternyata ini adalah awal kehancuran Padepokan Rahtawu, beserta seluruh siswa-siswanya. Lebih dari itu, jagat pengaruh Wilwatikta mulai diguncang oleh hempasan gelombang dendam. Sebuah nama muncul di percaturan. Suatu rasa ketakutan mulai merayap menerkam. Sebab... Dewi Candika mulai berkeliaran. Dan dia adalah dewi penyebar maut.
Siapa dia, dari mana dia, mengapa dia begitu membenci semua tokoh di istana Wilwatikta...? Anda dapat mengikuti detak ketakutan mereka yang akan jadi korbannya. Anda dapat merasakan kehangatan cintanya. Anda pun dapat membencinya dengan dendam yang sedalam lautan.
Kisah silat kembali ke sosok kisah yang betul-betul bisa Anda nikmati dalam kisah ini... saat matahari kejayaan Majapahit mulai condong ke rembang kegelapan malam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Candika hanya sampai 13 episode, dan itu belum tamat.
Mungkin pengarangnya meninggal.
Insya ALLAH aku posting semuanya.
Gmn kalo kita buatin lanjutannya, tanggung banget bacanya cuma smpe episode 13 :'(
belum pak, beliau masih aktif di fb & blm lama ini menerbitkan novel roman fiksi historis setan van oyot