Bagai suara ledakan petir, berita itu menggetarkan dada-dada mereka. Terutama dada Mahesa Wulung yang dahulu pernah menolong keselamatan gadis ini dari cengkeraman orang-orang golongan hitam yang dipimpin oleh Jaramala.
“Kalau begitu, sekarang mereka belum jauh dari desa ini!” Pendekar Bayangan berkata.
“Betul! Kami berusaha mencegatnya, tetapi mereka terlalu kuat, dan tiga orang kita terluka parah oleh senjata-senjata mereka. Kini mereka tengah berkuda ke arah timur!”
“Jangan kuatir, Ki Lurah. Kita akan mengejar mereka sekarang juga!” ujar Mahesa Wulung.
Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar