Naga Geni - 23
“Babo! Babo! Wong denok ayu, jangan kau ganggu orang ini!” seru si pendatang. Ternyata orang ini berperawakan sedang, rambutnya disanggul di atas sedang kumis dan jenggotnya lebat. Ketika ia datang menimbulkan angin santer sehingga terpaksalah Tuntari meloncat ke samping mengurungkan maksudnya karena terhalang oleh si tokoh pendatang! “Heei, Ki sanak! Masih termasuk apakah engkau dengan musuhku ini, sampai engkau turun tangan membelanya?!” seru Tuntari dengan geram. “Heh, heh, heh. Hi, hi, hi. Dia bukan apa-apaku, Wong denok ayu!” sahut si pendatang seraya menggaruk-garuk kumisnya.
Unduh
Label: | edit post
0 Responses

Posting Komentar