Maka bebas sudah pintu itu dari ancaman maut. Pendekar Mabuk dapat keluar dengan aman. Sampai di luar, bumbung tuak tadi dibuka lagi dan sinar merah dikeluarkan dari bumbung tersebut dengan satu sentakan kaki dan hembusan napas batin. Claaaasss...! Blegaaarr...! Suto kaget sendiri, karena tak menyangka sinar merah itu menghantam ujung salah satu pohon cemara merah. Pohon itu hancur menjadi serbuk hitam dalam sekejap. "Mudah-mudahan ledakan ini tak membuat Nirwana Tria curiga dan kembali mengurungku dengan caranya yang aneh," ujar batin Pendekar Mabuk yang segera melesat tinggalkan tempat tersebut.Unduh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar